Thursday, June 15, 2006

KONDISI OBJEKTIF

KONDISI OBJEKTIF


Mayoritas anggota PWK di (JABODETABEK) merupakan masyarakat paguyuban dan kekeluargaan yang tersebar di berbagai wilayah. Menjadi anggotan PWK masih dipandang sebagai suatu keharusan/historis, bukan merupakan suatu kebutuhan dan kesukarelaan, sehingga perlu perubahan pradigma tentang hubungan pengurus dengan anggota. Manfaat langsung keanggotaan PWK relative tidak dirasakan anggota. Terbatasnya hubungan & Komunikasi dengan Pemerintah Daerah Dalam rangka memperoleh informasi yang up to date serta terbatasnya sumber dana untuk kepentingan Organisasi. Ini adalah kondisi yang realistis saat ini pada organisasi yang telah didirikan sejak th. 1955. Untuk itu mari kita bersama-sama menggalang dan saling membantu untuk tujuan yang kita cita-citakan.

Saturday, June 10, 2006

SEKILAS KAMPUNG HALAMAN















Kaur adalah sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Terletak sekitar 250 km dari kota Bengkulu, Kaur mempunyai luas sebesar 2.369,05 km² dan dihuni sedikitnya 110.428 jiwa. Mereka mengandalkan hidup pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Warga Kaur tersebar di 119 desa dan tiga kelurahan.
Kabupaten Kaur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 pada tahun 2003 bersama-sama dengan Kabupaten Seluma dan Kabupaten Mukomuko. Kaur sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Bengkulu Selatan.

Jumlah Kecamatan yang ada di Kabupaten Kaur saat ini :
  1. Kecamatan Kaur Utara
  2. Kecamatan Kinal
  3. Kecamatan Kaur Tengah
  4. Kecamatan Tanjung Kemuning
  5. Kecamatan Kaur Selatan
  6. Kecamatan Maje
  7. Kecamatan Nasal
  8. Kecamatan Luas
  9. Kecamatan Muara Sahung
  10. Kecamatan Semidang Gumai
  11. Kecamatan Padang Guci Ulu
  12. Kecamatan Padng Guci Ilir
  13. Kecamatan Lungkang Kule
  14. Kecamatan Kelam Tengah
  15. Kecamatan Tetap

Posisi Kabupaten Kaur pada bagian Selatan Provinsi Bengkulu berbatasan dengan :
Utara -> Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.
Selatan -> Kabuaten Lampung Barat Provinsi Lampung.
Timur -> Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan.
Barat -> Samudera Indonesia.

Untuk mewujudkan Pembangunan Kabupaten Kaur sangat di butuhkan organisasi perangkat daerah yang baik (Good Goverment). Organisasi dan tata kerja perangkat daerah Kabupaten Kaur berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kaur No. : 800/07/KK/03/2003 setelah memperoleh persetujuan dari Mentri Dalam Negeri RI, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Gubernur Bengkulu. Masing-masing dengan suratnya No. : 061.1/1693/SJ tanggal 25 Juli 2003 : No. : 208/M.Pan/7/2003 tanggal 4 Juli 2003 dan No. : 861/3943/B.6 tanggal 6 Agustus 2003.

POTENSI DAERAH :


Potensi yang terkandung di dalam Kabupaten Kaur :

- Sektor Pertanian :
Kopi, Padi, Cengkeh, Lada, Sawit, Karet, Kelapa, Aren

- Sub Sektor Perikanan :
Berbagai jenis ikan air tawar, ikan laut seperti : Udang Lobster, Ikan Polagis, Tuna, Cabalan, Cumi-cumi, Ikan Bandeng serta Rumput Laut.

- Sub Sektor Peternakan :
Sapi, Kerbau, Kambing/Domba dan Unggas

- Sektor Pertambangan :
1. Golongan A
Minyak Tanah, Batu Bara
2. Golongan B
Emas, Perak, Tembaga, Timah Hitam, Besi
3. Golongan C (Industri)
Andesit, Batu Apung, Batu Kualin, Dionit, Marmer

Potensi daerah yang telah di kelola baru pada sektor Perikanan & Kelautan serta pada Sektor Pertanian, namun belum maksimal. Untuk sektor pertambangan seluruh potensi belum diolah.

POTENSI PERTANIAN

Potensi pertanian pada Kabupaten Kaur Berdasarkan Analisa Zona Agrokeologi seluas 176.280 Ha. Terdiri dari : Buah-buahan Dataran rendah seluas 111.042 Ha, Buah-buahan Dataran Tinggi 16.302 Ha. Budidaya Lorong 27.172 Ha. Lahan sawah 10.743 Ha dan Pertanian lahan kering 11.020. Ha.

POTENSI PERIKANAN

Dengan garis pantai 106.6 km yang menghadap ke-Samudera Indonesia maka potensi Kelautan & Perikanan yang dimiliki sangat besar. Produksi perikanan tahun 2003 dari pusat pendaratan utama sebesar 18.324 ton, berbagai jenis ikan didaratkan seperti : Tuna, Bawal Putih, Bawal Hitam, Lobster, Udang dan Rumput Laut dengan musim ikan pada bulan Januari hingga September.

POTENSI PERKEBUNAN

Potensi lahan perkebunan di Kabupaten Kaur masih dapat di kembangkan 59.784 Ha. Terletak pada lahan tidur dan hutan rakyat. Luas lahan perkebunan yang ada pada saat ini dari kopi, lada, kelapa, kelapa sawit, karet dan lain-lain.

POTENSI KEHUTANAN

Luas kawasan hutan Kabupaten Kaur adalah 143.568,27 Ha (60,74 %) dengan perincian sebagai berikut :

1. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan 64.711,00 Ha
2. Taman Wisata Wayhawang 64,00 Ha
3. Hutan Lindung Bukit Raja Mendara 42.567,00 Ha
4. Hutan Produksi terbatas 34.288,27 Ha
5. hutan Produksi tetap 1.938,00 Ha

Jenis Tanaman Hutan :
- Kayu Balok 7.625,9600 M3
- Kayu Olahan 913,9125 M3
- Rotan Manau 3.707 Batang
- Rotan Kesur
- Rotan Jenis Lain 854,91 Ton

POTENSI SUMBER DAYA & MINERAL

Kabupaten Kaur di tinjau dAri keadaan topografi dan kondisi Geologi memiliki berbagai jenis potensi sumber daya alam antara lain :

  1. Energi (minyak, gas, batubara, dan panas bumi)
  2. Mineral logam (emas, perak, timah & nikel)
  3. Mineral industri (barit, belerang, batu kamping, kaolin)
  4. Bahan bangunan (granit, andesit, pasir, sirtuk)
  5. Batu mulia (intan, korundum, giok)
  6. Energi non migas (air minum Padang Guci 387,5 Kw)

INFRA STRUKTUR

Jalan Negara 87 km
Jalan Provinsi 103,5 km
Jalan Kabupaten 233,7 km
Jalan Desa 68,8 km
Pelabuhan Laut Linau
Telekomunikasi

SENI BUDAYA

Seni Budaya yang ada berkembang di Kabapaten Kaur di pengaruhi struktur masayarakat yang terdiri dari 3 suku yakni :

- Suku Pasmah

- Suku Kaur

- Suku Serawai

Jenis Seni Tari yang ada antara lain :
-
Tari Andun
-
Tari Piring/Dewa 9
-
Tari Mainang
-
Tari Persembahan
-
Bedendang
-
Rabana
-
Tari Sedere~an
-
Syaiful Anam

PENDIDIKAN

Fasilitas pendidikan di Kabupaten Kaur saat ini terdiri dari Sekolah Dasar 123 buah, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 14 buah, MTS 5 buah, SMU 4 buah, MAN 1 buah, SMK Swasta 1 buah dan Perguruan Tinggi Swasta 2 buah. MORE........




KAMPUNG HALAMAN OH KAMPUNG HALAMAN


PANTAIKU


Pada waktu kecil, sekitar tahun 1979an, aku ingat kebetulan kami punya rumah dekat Pantai Bintuhan, dimana pantainya begitu luas menghadap laut lepas, putih bersih dan asri. Setahun yang lalu aku balik ke Bintuhan, betapa terperangahnya aku, melihat kondisi Pantai PS. Lama Bintuhan. Sedih rasanya, dimana pantaiku sudah terkikis habis oleh dentuman ombak. Lebih mengagetkan lagi ke arah Pantai Cukoh (Pantai Baru), dulu ada Benteng & Mercusuar peninggalan Zaman Inggris. Namun sekarang sudah di tengah lautan. Padahal dulu posisinya masih di dalam hutan. Disamping abrasi yang mendominan pantai tersebut, oleh penduduk sekitar pasirnya di ambil untuk dijadikan bangunan rumah dan karang-karangnya juga ikut diambil sebagai pondasi rumah. Akankah hal ini terus akan terjadi...?? (Bang Risman)

Kalau soal menikmati pantai masa kecil, bagaimana kami yang generasi masa kecilnya tahun 50an, dibandingkan dengan pantai kita sekarang, gersang, kosong, kotor dan keruh, tidak ada apa-apanya lagi. Tidak ada lagi tempat untuk berayun2 di pohon yang menjorok ke laut sambil makan dan memberi makan ikan warna warni berenang di bawahnya. Ulat Lantung, Rumput Laut (Luku') Tidak ada lagi sekarang. Ada hanya sedikit sekali. Sedangkan di Singapura dan Malaysia (sebagai bahan kosmetik). Harga Ulat Lantung & Rumput Laut sangat sangat mahal. Dulu sangat mudah mendapatkannya, di nikmati sebagai di sayur mayur maupun sebagai ulam makan seperti Luku' Cabi. Begitu juga dengan LineNew (Linau), SwimBath (Sambat) dan lain sebagainya nama2 peninggalan Inggris. Pantai yang kurang terawat, malah sepertinya terkikis juga oleh abrasi. (Ayu Ipah)

(Di Kompas, Selasa 6 Juni 2006 hal. 24)
Bupati kita
yang baru, Pak Warman Suwardi, mengatakan bahwa ruas jalan lintas barat wilayah Kab. Kaur terancam putus. Badan jalan nasional ini tidak stabil karena tingginya abrasi akibat digerus ombak. Lokasi tepatnya di pantai Way Hawang, Pantai Linau, dan Pantai Merpas, tinggal beberapa meter lagi dari bibir pantai. Selain karena ganasnya ombak laut, katanya, aktivitas penambangan batu karang dan batu apung secara liar juga kontribusi lajunya abrasi.
Tingginya abrasi ini mengancam penduduk di
sekitarnya. Pada saat air pasang, dapat menggenangi rumah penduduk. Kabupaten Kaur sudah menganggarkan dalam APBD untuk membangun tanggul, dan juga sudah minta bantuan Pangkalan TNI AL Bengkulu untuk mengamankan batu karang dan batu apung di sekitarnya pantai tersebut. Apa yang dapat kita sumbangkan dalam mengatasi abrasi ini ?????? (Bang Oly)