PANITIA GELAR SYMPOSIUM
BUDAYA, BAHASA SERTA KEUNIKAN
MASYARAKAT KABUPATEN KAUR
PROVINSI BENGKULU
Rumah Kediaman Kol, Taufik Arief
DALAM RANGKA
==================================================================
DRAFT PROPOSAL
Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17. Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Di masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.
==========================================================
DALAM RANGKA
==================================================================
DRAFT PROPOSAL
PROPOSAL
KEGIATAN
I.
NAMA KEGIATAN
PERINGATAN HUT PROVINSI BENGKULU Ke-...
II.
TEMA KEGIATAN
“REKONTEKSTUALISASI
KEBANGKITAN PROVINSI BENGKULU “
v Memaknai Kembali Pembangunan
Provinsi Bengkulu dalam Menjawab Tantangan Globalisasi
v Membangun Jejaring Kerjasama profesional
dan Dunia Usaha dalam konteks Membangun
Bengkulu Dari Jakarta.
v Kebangkitan seni budaya
Kabupaten Kaur Sebagai aset pembangunan Prov. Bengkulu
III.
LATAR BELAKANG
Predikat
sekaligus gambaran kekayaan nasional yang luar biasa dapat dicermati dengan
berbagai sebutan bagi Indonesia yaitu negara kepulauan, negara tropis, dan
negara dengan beragam kekayaan flora dan faunanya. Kandungan sumberdaya
alamnya, baik yang berada di daratan dan lautnya menjadikan negara ini ibarat
surga dunia bagi para penghuninya. Keberadaannya di lintas peradaban masyarakat
dua benua yaitu Asia dan Australia merupakan kekayaan geografis sekaligus
geopolitis yang sangat strategis. Selain itu letaknya yang menghubungkan dua
Samudera Hindia dan Pasifik juga menjadikan Indonesia berada tepat di wilayah
silang lintasan niaga yang sangat berperan dalam tata perdagangan
internasional. Semua itu di dalam pergaulan antar bangsa dapat merupakan modal
alami yang sangat berharga, untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Bengkulu adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan
dengan Sumatera Barat, di sebelah
timur dengan Jambi dan Sumatera
Selatan, sedangkan di sebelah selatan dengan Lampung. Luas wilayah Provinsi Bengkulu mencapai lebih kurang
1.978.870 hektar atau 19.788,7 kilometer persegi. Jumlah
penduduk saat ini mencapai kurang lebih 1,7 juta jiwa yang tersebar pada 9
Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Muko-Muko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten
Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur, Kabupaten Seluma, Kabupaten Kepahiang,
Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong dan Kota Bengkulu. Suku-suku besar
yang mendiami dan dan menjadi cikal bakal penduduk Propinsi Bengkulu adalah
Suku Serawai, Suku Rejang, Suku Melayu, Suku Lemak, Suku Muku-muko, Suku Pekal,
Suku Enggano. Serta dari berbagai macam asal dan
keturunan seperti Minangkabau, Palembang, Aceh, Jawa, Madura, Bugis, dan
Melayu, bahkan ada juga yang dari India, Cina, dan Afrika. Dari semua etnis
yang ada, etnis Rejang yang merupakan penduduk asli Kabupaten Rejang Lebong dan
sebagian Bengkulu Utara merupakan etnis terbesar, disusul oleh etnis Serawai
yang merupakan penduduk asli Kabupaten Seluma. Semua
penduduk ini merasakan dan menampilkan dirinya sebagai Orang Bengkulu.
Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17. Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Di masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam
provinsi Sumatera Selatan. Provinsi Bengkulu
terbentuk berdasarkan UU No. 9 tahun 1967 yang direalisasikan dengan Peraturan
Pemerintah No. 20 Tahun 1968. Perjalanan sejarah
Bengkulu menjadi sebuah provinsi yang otonom dapat dibagi menjadi tujuh
periode. Periode
I, sebelum tahun 1685, di bawah pengaruh atau mengadakan kontak
dagang dengan Kesultanan Banten. Periode II, tahun 1685-1824, di bawah kekuasaan
pemerintahan Inggris sebagai daerah jajahan. Periode III, tahun
1824-1942, di bawah kekuasaan Pemerintah Kolonial Belanda sebagai daerah
jajahan. Periode
IV, tahun 1942-1945, di bawah kekuasaan Jepang. Periode V, tahun
1945-1946, menjadi bagian dari Provinsi Sumatera. Periode VI, tahun
1946-1968, menjadi bagian wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Periode VII, sejak tanggal 18
November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda
sebelum Timor Timur).
Penemuan deposit emas di
daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan
tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan
penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.
Saat ini Pemerintah
Propinsi Bengkulu terus berbenah diri memacu pembangunan pembangunan daerah dan
memberikan dukungan penuh dengan berbagai kemudahan bagi Investor untuk
menanamkan modalnya dalam bidang Pariwisata, Perkebunan, Pertanian, Kehutanan,
Kelautan dan Pertambangan.
Kepariwisataan ditetapkan sebagai salah
satu sektor prioritas dan unggulan dalam pembangunan perekonomian Propinsi
Bengkulu. Kebijakan ini diikuti dengan pembangunan sektor lain yang berwawasan pariwisata dan diarahkan pada
pengembangan sarana penunjang dan pendukung kepariwisataan dari seluruh sektor
terkait. Dukungan dari seluruh pemangku kepentinngan baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat menjadikan iklim yang kondusif bagi masuknya
investasi dan sebagai variable penentu serta kunci keberhasilan pembangunan di
Propinsi Bengkulu.
Dalam kaitan tersebut, dalam rangka Perngatan HUT ke- .. tahun 2017 ini Provinsi Bengkulu mengambil tema Rekonstekstualisasi Kebangkitan
Provinsi Bengkulu. Untuk itulah pada rangkaian acara HUT ke-..., Provinsi
Bengkulu mengandeng beberapa pihak
menyelenggarakan berbagai kegitan ilmiah yang berkaitan dengan kebangkitan
pembangunan Provinsi Bengkulu dengan
perspektif yang luas dan menyangkut dimensi ekonomi, sosial-budaya maupun sains
dan teknologi.
Temu mitra juga
akan memberikan realisasi kedekatan antara Pemprov Bengkulu dan Pemmda2
Kabupaten /Kotamadya di wilayah Bengkulu dengan masyarakat dan dunia usaha yang
diharapkan dapat menlirik Prov Bengkulu sebagai bagian dari pengembangan
usahanya.
Pagelaran seni
budaya tradisional Bengkulu menjadi agenda acara panitia HUT untuk mendekatkan
masyarakat kepada nilai-nilai budaya yang telah diuapayakan oleh para
penciptanya untuk memasukkan ajaran budi luhur lewat media hiburan. Niti Laku
(Napak tilas) perjalanan panjang daerah-dareah yang berada di wilayah Bengkulu dari
Pagelaran ini merupakan kegiatan besar yang diharapkan akan memberikan kembali
semangat rasa ingin membangun dalam setiap insan Bengkulu dalam memberikan
sumbangsih kemajuan kehidupan masyarakat Bengkulu di daerah maupun di
perantauan.
Diskusi Panel dalam
rangka menyongsong seabad Kebangkitan Peradaban Bengkulu sebagai bagian dari
Budaya Nusantara akan dikemas dalam format Diskusi Publik yang akan menggelar
napak tilas sejarah dan budaya Kabupaten Kaur sebagai kabupaten Termuda di
Provinsi Bengkulu yang siap membangun daerahnya. Disamping itu pro dan kontra
ditemukannya situs Kerjaaan Sriwijaya di daerah pdalaman Kabpaten Kaur, membuat
berbagai pendapat muncul pakah sebenarnya kerjaan Sriwijaya ini berada di
Kabupaten Kaur
Dan akhirnya rangkaian acara
peringatan HUT Provinsi Bengkulu ini akan diakhiri dengan puncak Peringatan
.....
IV. TUJUAN KEGIATAN
1. Mendapatkan
beberapa konsep strategis yang berkait dengan pemaknaan kembali Kebangkitan
Pembangunan Provinsi Bengkulu dalam menjawab tantangan globalisasi.
2. Meningkatkan semangat
kebersamaan di kalangan warga masyarakat Bengkulu perantauan dalam
mengembangkan Jejaring Kerjasama dengan
Dunia Usaha untuk berinvestasi di Provinsi Bengkulu.
3. Menyatukan persepsi tentang sejarah budaya Kabupaten Kaur dan memperkalkan
keanekaragamannya kepada masyarakat luas sebagai kabupaten termuda di Prov.
Bengkulu.
IV.
MANFAAT KEGIATAN
1 Bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu :
Kegiatan ini dapat menjadi sarana menghimpun potensi warga Provinsi
Bengkulu perantauan di Jabodetabek.
2. Bagi Masyarakat:
- Kegiatan ini
dapat menjadi sarana ekspresi diri di bidang seni budaya Provinsi Bengkulu.
- Bagi masyarakat umum, kegiatan ini bermanfaat untuk
ekspresi budaya Nusantara
V.
OUTPUT KEGIATAN
1. Menghasilkan kerjasama bisnis diantara para pelaku
usaha untuk berinvestasi di Prov. Bengkulu
2. Terciptanya
jejaring sosial diantara warga Provinsi Bengkulu perantauan dalam kerangka
sinergi pemberdayaan Bengkulu.
3. Menghasilkan peta seni budaya
Provinsi Bengkulu.
4. Menghasilkan proceding
tulisan tentang sejarah budaya Kabupaten Kaur.
VI.
AGENDA KEGIATAN
1. Upacara Pembukaan Peringatan HUT Prov.
Bengkulu ke-...
Waktu: 9 Nopember 2017 pukul 07.00
Tempat : Halaman Kantor Perwakilan Prov. Bengkulu di
Jakrta
Jalan Utan Kayu
Nomor.....
Jakarta timur
Diskripsi : Merupakan
acara seremonial yang menandai dimulainya rangkaian acara HUT PROVINSI BENGKULU
ke- .......yang dimeriahkan oleh senam dan jalan santai keluarga besar BAMUS
Pov. Bengkulu Jabodetabek.
Khalayak sasaran :
2. Temu Tokoh Bengkulu dan Dunia Usaha
Waktu : 12-13 Nopember 2017
Tempat :
Diskripsi : Merupakan kegiatan Kantor Perwakilan Prov.
Bengkulu diJakarta untuk mengkomunikasikan hasil pembangunan dan situasi
terkini perkembangan 8 kabupaten dan 1 Kotamadya yang berada di Prov Bengekulu
kepada stake holder. Pada kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara Kaum
intelektual dan Tokoh-tokoh masyarakat Bengkulu
yang ada di Jabodetabek sebagai putra putri terbaik yang dapat menjadi
corong membangun Prov. Bengkulu dari Jakarta melalui kompetensinya. Juga
mengundang Dunia Usaha yang telah berkiprak di Prov. Bengkuu maupun yang
dianggap strategis untuk dapat berperan seta investasi di Prov. Bengkulu.
3. Simposium
/Diskusi Publik
Tema : Napak Tilas Bahasa dan Sejarah Budaya Kabupaten Kaur
Waktu: 20 Nopember 2017
Tempat : ....
Diskripsi : Diskusi Panel dalam rangka menyongsong
seabad Kebangkitan Peradaban Bengkulu sebagai bagian dari Budaya Nusantara akan
dikemas dalam format Diskusi Publik yang akan menggelar napak Tilas Kabupaten
Kaur sebagai kabupaten Termuda di Provinsi Bengkulu yang siap membangun
daerahnya. Disamping itu pro dan kontra ditemukannya situs Kerjaaan Sriwijaya
di daerah pdalaman Kabpaten Kaur, membuat berbagai pendapat muncul pakah
sebenarnya kerjaan Sriwijaya ini berada di Kabupaten Kaur?.
Khalayak Sasaran :
1.
Tour & Travel Agent
2.
Pemerhati sejarah
3.
Pemerhati budaya
4.
Pelaku usaha dan pemerhati pariwisata Indonesia
5.
Kedutaan Inggris
6.
Akdemisi
7.
Mahasiswa jurusan pariwisata dan bahasa
8.
Masyarakat Kaur dan Bengkulu Jabodetbatek
9.
Masyarakat Umum
4. Gebyar Seni
Budaya Provinsi Bengkulu
Waktu :
Tempat : Anjungan Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah
Deskripsi : Pagelaran Seni Budaya yang menampilkan
kekayaan gerak tari, lagu dan musik, juga busana tradisional dan aneka hasil
kerajinan tradisional se Provinsi Bengkulu
yang terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 Kotamadya Bengkulu. Tempat pagelaran
dipilih di Anjungan Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah agar masyarakat dapat
menikmati bersama-sama keluarga besar Provinsi Bengkulu , sehingga tuntunan
yang tersurat dan tersirat dari seni budaya Bengkulu ini dapat memperkaya
khasanah budaya Indonesia.
5. Puncak
Peringatan HUT Prov. Bengkulu
Waktu :
Tempat :
Deskripsi : Merupakan
Agenda puncak acara Peringatan HUT Provinsi Bengkulu yang akan dimeriahkan dengan Sambutan Gubernur
Bengkulu, Penandatanganan Kerjasama dengan Pihak-pihak terkait dan sekaligus
malam hiburan ....
VI. RENCANA ANGGARAN PERINGATAN HUT PROV.
BENGKULU KE-...
No
|
KEGUIATAN
|
PELAKSANAAN
|
ANGGARAN
|
1
|
Kesekretariatan
|
||
2
|
VII. SUSUNAN PANITIA
Penaggung Jawab
|
|
Pengarah
|
|
Ketua
|
|
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
|
|
VIII.
SPONSORSHIP
Dalam rangka strategi pencarian dana untuk keperluan
³Pagelaran Seni Kebudayaan Indonesia´, kami selaku panitia membuat kerjasama
sponsorship yang dapat berbentuk dana/finansial maupun materi. Bentuk kerjasama
sponsorship yang di harapkan terdir
IX. PENUTUP
Kami percaya dukungan semua pihak dapat membuat kegiatan ini
lebih bermanfaat khususnya bagi pelestarian kebudayaan di tanah air, dan segala
partisipasi, dukungan, serta kerjasama yang terjalin di harapkan agar tujuan
dari pelaksanaan ³PERINGATAN HUT PROVINSI BENGKULU YANG KE-.....”´ ini
terlaksana dengan baik dan sukses. Untuk perhatian dan kerjasama yang diberikan
kepada acara ini, kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Kurang
lebihnya kami mohon maaf.
==========================================================
SIMPOSIUM NAPAK TILAS BAHASA DAN SEJARAH BUDAYA KABUPATEN KAUR
1.
LATAR BELAKANG
Kaur adalah sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Terletak sekitar 250 km dari kota Bengkulu, Kaur mempunyai luas sebesar 2.369,05 km² dan
dihuni sedikitnya 298.176 jiwa. Mereka mengandalkan hidup pada sektor
pertanian, perdagangan, perkebunan, dan perikanan. Kabupaten Kaur dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 pada tahun 2003 bersamaan dengan pembentukan Kabupaten
Seluma dan Kabupaten Mukomuko. Kaur sebelumnya merupakan bagian
dari Kabupaten Bengkulu Selatan.
Kabupaten Kaur terbentuk melalui pemekaran wilayah Kabupaten
Bengkulu Selatan berdasarkan UU nomor 3 tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Muko-muko, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu.
Kabupaten Kaur merupakan daerah yang kondisi geografisnya berbukit-bukit berada
di sepanjang pesisir barat pantai sumatera, kondisi tersebut menyebabkan kurang
lancarnya alur distribusi barang dan jasa, dan juga informasi komunikasi.
Selain dari kondisi geografis, keadaan infrastruktur yang kurang memadai juga
sangat mempengaruhi alur distribusi barang dan jasa serta informasi komunikasi.
Dengan kondisi tersebut Kabupaten kaur mengupayakan percepatan pembangunan di
segala bidang dalam rangka mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
Kaur sejak tahun 2005 mulai memproduksi fermentasi alami minyak kelapa sawit yang diekspor ke luar negeri, pertanian
(swasembada), batubara, pasir besi, batu, dan pasir tambang, karet, cengkeh,
lada, kopra, palawija (kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar yang cukup luas),
jahe gajah, perikanan laut, perikanan air tawar, Ada berbagai bahasa yang ada di bangsa ini yang penuh
keanekaragaman. Bahasa merupakan
sebagai alat komunikasi bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi atau membuat
suatu percakapan. Bahasa berperan penting dalam
Kehidupan bermasyarakat. Bangsa lndonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa yang memiliki bahasa daerahnya tersendiri. Salah satunya Bahasa daerah
Kab.Kaur dimana Bahasa Kab.Kaur memiliki " banyak kekayaan variasi
pemakaiannya, baik menyangkut waktu (dialek temporafi,lokasi (dialek
geografis), dan penuturnya (dialek sosial).
Kabupaten Kaur terletak
di sebelah barat pegunungan Bukit Barisan, termasuk dalam wilayah administrasi
Provinsi Bengkulu. Berjarak sekitar 200 km dari ibukota Provinsi Bengkulu, luas
wilayah daratan mencapai 2.365 km2 atau 236.500 ha dan memiliki luas kawasan
laut 660,59 km2. Secara geografis letak kabupaten Kaur berada pada 10304’8,76”
- 103046’50,12” BT dan 4015’8,21” – 4055’27,77” LS. Kabupaten Kaur berada di
wilayah paling selatan Provinsi Bengkulu dan berbatasan langsung dengan
Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan Undang-undang Nomor
3 tahun 2003 secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan :Kabupaten
Lahat, Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan
(sebelah Utara), Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung (Sebelah Timur);
Samudera Hindia (Ssebelah Selatan); dan sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Bengkulu Selatan.
Secara administrasi Kabupaten
Kaur terdiri dari 15 kecamatan dan 195 desa/kelurahan, dengan jumlah penduduk
tahun 2015 Kabupaten Kaur mencapai 115.805 jiwa terdiri dari 59.875 jiwa
laki-laki dan 55.930 jiwa perempuan dengan nilai Sex Ratio sebesar 107. Laju
pertambahan Penduduk Kabupaten Kaur pada tahun 2015 sebesar 1,33 persen, dimana
penduduk Kabupaten Kaur pada tahun 2015 mencapai 115.805 jiwa.
Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh
Kabupaten Kaur. Dari segi kebudayaan kesenian tradisonalnya cukup beragam, baik
tarian maupun tembang Meringit nya dari Padang Guci. Semua itu menandakan
dahulu kala kabupaten Kaur telah memiliki perdaban tinggi. Dari sisi pariwisata
kaur kabupupaten menyimpan berbagai keindahan alam yang berpotensi menjadi kota
wisata andalan. Ada banyak tempat wisata di pesisir salah satunya wisata Pantai
Laguna yang berada di desa merpas. Pantai linau yang keindahannya dapat dilihat
dari pinggir jalan lintas sumatera. Pantai yang sangat bersih ini selalu
terlihat indah dengan air jernih bahkan terlihat dasar lautnya seperti rumput
laut sehingga air laut di pantai linau terlihat biru kehijauan dan bersih.
Masih banyak lagi objek wisata yang ada di kabupaten kaur seperti danau kembar
yang meyimpan ribuan pohon pinus tertata, way hawang yang terdapat legenda batu
jung dan sipahit lidah, dan wisata lainnya seperti batu akik di muara saung
yang wajib dilihat saat berkunjung ke kabupaten kaur. Namun itu semua belum
tergali secara maksimal. Masyarakat Indonesia belum mengetahui tentang potensi
seni budaya dan wisata alam Kaur ini.
Dalam rangka peringatan HUT
Provinsi Provinsi Bengkulu ke -50 pada tahun ini, maka Persatuan WargaKabupaten
Kaur Jabodetabek dengan menggandeng
Universitas Sahid Jakarta, bermaksud mengadakan simposium tentang Bahasa
dan Sejarah Budaya Kabupaten Kaur, untuk diperkenalkan dan dipublikasikan
kepada Masyarakat Indonesia khususnya dan manca negara umumnya guna
meningkatkan minat berwisata ke Kabupaten Kaur.
II. NAMA
KEGIATAN
“SIMPOSIUM NAPAK TILAS BAHASA DAN SEJARAH BUDAYA KABUPATEN KAUR”
III. TEMA KEGIATAN
Kebangkitan
seni budaya Kabupaten Kaur Sebagai aset pembangunan Provinsi
Bengkulu
IV. TUJUAN KEGIATAN
1.
Menyatukan persepsi tentang sejarah budaya Kabupaten Kaur.
2.
Mengenalkan Sejarah budaya Kabupaten kaur kepada masyarakat lua.
V.
MANFAAT KEGIATAN
1. Munculnya gerakan kemajuan
pariwisataa Kuar berbasis budaya lokal.
2. Bagi Pemerintah KABUPATEN Kaur
Kegiatan ini dapat menjadi sarana menghimpun potensi warga
kabupaten Kaur perantauan di Jabodetabek untuk berpartisispasi dalam
pemberdayaan pembangunan Kaur.
VI.
OUTPUT KEGIATAN
KegiAtan ini diharapkan
dapat Menghasilakan prosiding tentang
sejarah budaya Kaur sebagai salah satu sarana publikasi pariwisata kabupaten
Kaur.
VII. WAKTU
PELAKSANAAN
Hari : Senin
Tanggal : 13 November 2017
Waktu :
08.00 – 16.00 WIB.
Tempat : Auditorium Gedung B Museum Nasional Indonesia l
Jalan Medan Merdeka
Barat - Jakarta
VIII.
RANGKAIAN ACARA
No
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
1
|
08.00-09.00
|
Registrasi peserta
|
|
2
|
09.00-09.05
|
Pembukaan
|
Oleh MC
|
3
|
09.05-09.10
|
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
|
|
3
|
09.10-09.15
|
Laporan
ketua panitia pelaksana
|
|
4
|
09.15-09.20
|
Sambutan
kepala kantor penghubung provinsi Bengkulu di Jakarta
|
|
5
|
09.20-09.30
|
Sambutan
Bupati Kaur
|
|
6
|
09.30-09.40
|
Sambutan
Dirjen Kebudayaan Kementerian
Pendidikan
dan Kebudayaan RI
Sekaligus
membuka secara resmi simposium
|
|
7
|
09.40-10.00
|
Keynote Speech “Budaya dan Pariwisata”
Anggota
DPR RI Komisi X / Ketua Umum PHRI
|
|
8
|
10.00-10.15
|
Coffee Break
|
|
9
|
10.15-12.00
|
Sesi
1:
Topik : Dialektika bahasa Kaur dan
keunikannya
Pembicara:
1.
Konsultan/TA bidang
GIS/ Pemetaan
2.
Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Sahid Jakarta
3.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer UI/ Sesepuh PWK
Moderator :
|
|
10
|
12.00-13.00
|
ISHOMA
|
|
11
|
13.00-14.30
|
Sesi
II:
Topik : Sejarah
Budaya Kaur
Pembicara:
1.
Peneliti /Penulis
buku Sejarah Puyang Sebrani dan Pangeran Cungkai dari Kerajaan Kaur
2.
Ketua
BMPB
3.
Sejarawan
Moderator:
|
|
12
|
14.30-16.00
|
Sesi
III.
Topik
: Menelusuri jejak kerajaan Sriwijaya di Kabupaten Kaur
Pembicara:
1. ( pakar Tari melayu IKJ )
2.
Moderator:
|
|
13
|
16.00-16.15
|
Kesimpulan dan Rekomendasi
|
|
14
|
16.15-16.30
|
Upacara Penutupan :
1.Sambutan Ketua Umum PWK Jabodetabek
2. Pembacaan Doa
|
No comments:
Post a Comment