Thursday, August 24, 2017

PANITIA GELAR SYMPOSIUM


PANITIA GELAR SYMPOSIUM
BUDAYA, BAHASA SERTA KEUNIKAN  
MASYARAKAT KABUPATEN KAUR
PROVINSI BENGKULU  


Rumah Kediaman Kol, Taufik Arief








 DALAM RANGKA





==================================================================

DRAFT PROPOSAL



PROPOSAL KEGIATAN

I.              NAMA KEGIATAN
 PERINGATAN HUT PROVINSI BENGKULU Ke-...

II.            TEMA KEGIATAN
“REKONTEKSTUALISASI KEBANGKITAN PROVINSI BENGKULU “
v  Memaknai Kembali Pembangunan Provinsi Bengkulu dalam Menjawab Tantangan Globalisasi
v  Membangun Jejaring Kerjasama profesional dan  Dunia Usaha dalam konteks Membangun Bengkulu Dari Jakarta.
v  Kebangkitan seni budaya Kabupaten Kaur Sebagai aset pembangunan Prov. Bengkulu

III.          LATAR BELAKANG
        Predikat sekaligus gambaran kekayaan nasional yang luar biasa dapat dicermati dengan berbagai sebutan bagi Indonesia yaitu negara kepulauan, negara tropis, dan negara dengan beragam kekayaan flora dan faunanya. Kandungan sumberdaya alamnya, baik yang berada di daratan dan lautnya menjadikan negara ini ibarat surga dunia bagi para penghuninya. Keberadaannya di lintas peradaban masyarakat dua benua yaitu Asia dan Australia merupakan kekayaan geografis sekaligus geopolitis yang sangat strategis. Selain itu letaknya yang menghubungkan dua Samudera Hindia dan Pasifik juga menjadikan Indonesia berada tepat di wilayah silang lintasan niaga yang sangat berperan dalam tata perdagangan internasional. Semua itu di dalam pergaulan antar bangsa dapat merupakan modal alami yang sangat berharga, untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
         Bengkulu adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Sumatera Barat, di sebelah timur dengan Jambi dan Sumatera Selatan, sedangkan di sebelah selatan dengan Lampung.  Luas wilayah Provinsi Bengkulu mencapai lebih kurang 1.978.870 hektar atau 19.788,7 kilometer persegi. Jumlah penduduk saat ini mencapai kurang lebih 1,7 juta jiwa yang tersebar pada 9 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Muko-Muko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur, Kabupaten Seluma, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong dan Kota Bengkulu. Suku-suku besar yang mendiami dan dan menjadi cikal bakal penduduk Propinsi Bengkulu adalah Suku Serawai, Suku Rejang, Suku Melayu, Suku Lemak, Suku Muku-muko, Suku Pekal, Suku Enggano. Serta dari berbagai macam asal dan keturunan seperti Minangkabau, Palembang, Aceh, Jawa, Madura, Bugis, dan Melayu, bahkan ada juga yang dari India, Cina, dan Afrika. Dari semua etnis yang ada, etnis Rejang yang merupakan penduduk asli Kabupaten Rejang Lebong dan sebagian Bengkulu Utara merupakan etnis terbesar, disusul oleh etnis Serawai yang merupakan penduduk asli Kabupaten Seluma. Semua penduduk ini merasakan dan menampilkan dirinya sebagai Orang Bengkulu.

       Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.
Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Di masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.
    Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan. Provinsi Bengkulu terbentuk berdasarkan UU No. 9 tahun 1967 yang direalisasikan dengan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1968. Perjalanan sejarah Bengkulu menjadi sebuah provinsi yang otonom dapat dibagi menjadi tujuh periode. Periode I, sebelum tahun 1685, di bawah pengaruh atau mengadakan kontak dagang dengan Kesultanan Banten. Periode II, tahun 1685-1824, di bawah kekuasaan pemerintahan Inggris sebagai daerah jajahan. Periode III, tahun 1824-1942, di bawah kekuasaan Pemerintah Kolonial Belanda sebagai daerah jajahan. Periode IV, tahun 1942-1945, di bawah kekuasaan Jepang. Periode V, tahun 1945-1946, menjadi bagian dari Provinsi Sumatera. Periode VI, tahun 1946-1968, menjadi bagian wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Periode VII, sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).
      Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.
        Saat ini Pemerintah Propinsi Bengkulu terus berbenah diri memacu pembangunan pembangunan daerah dan memberikan dukungan penuh dengan berbagai kemudahan bagi Investor untuk menanamkan modalnya dalam bidang Pariwisata, Perkebunan, Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Pertambangan.
       Kepariwisataan ditetapkan sebagai salah satu sektor prioritas dan unggulan dalam pembangunan perekonomian Propinsi Bengkulu. Kebijakan ini diikuti dengan pembangunan sektor lain yang berwawasan pariwisata dan diarahkan pada pengembangan sarana penunjang dan pendukung kepariwisataan dari seluruh sektor terkait. Dukungan dari seluruh pemangku kepentinngan baik pemerintah, swasta maupun masyarakat menjadikan iklim yang kondusif bagi masuknya investasi dan sebagai variable penentu serta kunci keberhasilan pembangunan di Propinsi Bengkulu.
       Dalam kaitan tersebut, dalam rangka Perngatan HUT ke- ..  tahun 2017 ini Provinsi Bengkulu  mengambil tema Rekonstekstualisasi Kebangkitan Provinsi Bengkulu. Untuk itulah pada rangkaian acara HUT ke-..., Provinsi Bengkulu  mengandeng beberapa pihak menyelenggarakan berbagai kegitan ilmiah yang berkaitan dengan kebangkitan pembangunan Provinsi Bengkulu  dengan perspektif yang luas dan menyangkut dimensi ekonomi, sosial-budaya maupun sains dan teknologi.
        Temu mitra juga akan memberikan realisasi kedekatan antara Pemprov Bengkulu dan Pemmda2 Kabupaten /Kotamadya di wilayah Bengkulu  dengan masyarakat dan dunia usaha yang diharapkan dapat menlirik Prov Bengkulu sebagai bagian dari pengembangan usahanya.
        Pagelaran seni budaya tradisional Bengkulu menjadi agenda acara panitia HUT untuk mendekatkan masyarakat kepada nilai-nilai budaya yang telah diuapayakan oleh para penciptanya untuk memasukkan ajaran budi luhur lewat media hiburan. Niti Laku (Napak tilas) perjalanan panjang daerah-dareah yang berada di wilayah Bengkulu dari Pagelaran ini merupakan kegiatan besar yang diharapkan akan memberikan kembali semangat rasa ingin membangun dalam setiap insan Bengkulu dalam memberikan sumbangsih kemajuan kehidupan masyarakat Bengkulu di daerah maupun di perantauan.
            Diskusi Panel dalam rangka menyongsong seabad Kebangkitan Peradaban Bengkulu sebagai bagian dari Budaya Nusantara akan dikemas dalam format Diskusi Publik yang akan menggelar napak tilas sejarah dan budaya Kabupaten Kaur sebagai kabupaten Termuda di Provinsi Bengkulu yang siap membangun daerahnya. Disamping itu pro dan kontra ditemukannya situs Kerjaaan Sriwijaya di daerah pdalaman Kabpaten Kaur, membuat berbagai pendapat muncul pakah sebenarnya kerjaan Sriwijaya ini berada di Kabupaten Kaur    
       Dan akhirnya rangkaian acara peringatan HUT Provinsi Bengkulu ini akan diakhiri dengan puncak Peringatan .....


IV.   TUJUAN KEGIATAN
1.  Mendapatkan beberapa konsep strategis yang berkait dengan pemaknaan kembali Kebangkitan Pembangunan Provinsi Bengkulu dalam menjawab tantangan globalisasi.
2.     Meningkatkan semangat kebersamaan di kalangan warga masyarakat Bengkulu perantauan dalam mengembangkan Jejaring Kerjasama  dengan Dunia Usaha untuk berinvestasi di Provinsi Bengkulu.
3. Menyatukan persepsi tentang sejarah budaya  Kabupaten Kaur dan memperkalkan keanekaragamannya kepada masyarakat luas sebagai kabupaten termuda di Prov. Bengkulu.

IV.               MANFAAT KEGIATAN

1 Bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu :
Kegiatan ini dapat menjadi sarana menghimpun potensi warga Provinsi Bengkulu perantauan di Jabodetabek.

2. Bagi Masyarakat:
-  Kegiatan ini dapat menjadi sarana ekspresi diri di bidang seni budaya Provinsi Bengkulu.
- Bagi masyarakat umum, kegiatan ini bermanfaat untuk ekspresi budaya Nusantara


V.                 OUTPUT KEGIATAN

1. Menghasilkan kerjasama bisnis diantara para pelaku usaha untuk berinvestasi di Prov. Bengkulu
2.  Terciptanya jejaring sosial diantara warga Provinsi Bengkulu perantauan dalam kerangka sinergi pemberdayaan Bengkulu.
3.      Menghasilkan peta seni budaya Provinsi Bengkulu.
4.      Menghasilkan proceding tulisan tentang sejarah budaya Kabupaten Kaur.


VI.               AGENDA KEGIATAN

1.  Upacara Pembukaan Peringatan HUT Prov. Bengkulu  ke-...
Waktu: 9 Nopember 2017 pukul 07.00
Tempat : Halaman Kantor Perwakilan Prov. Bengkulu di Jakrta
               Jalan Utan Kayu Nomor.....
               Jakarta timur
Diskripsi :  Merupakan acara seremonial yang menandai dimulainya rangkaian acara HUT PROVINSI BENGKULU ke- .......yang dimeriahkan oleh senam dan jalan santai keluarga besar BAMUS Pov. Bengkulu Jabodetabek.
Khalayak sasaran :

2.  Temu Tokoh Bengkulu dan Dunia Usaha  
Waktu :  12-13 Nopember 2017
Tempat :
Diskripsi : Merupakan kegiatan Kantor Perwakilan Prov. Bengkulu diJakarta untuk mengkomunikasikan hasil pembangunan dan situasi terkini perkembangan 8 kabupaten dan 1 Kotamadya yang berada di Prov Bengekulu kepada stake holder. Pada kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara Kaum intelektual dan Tokoh-tokoh masyarakat Bengkulu  yang ada di Jabodetabek sebagai putra putri terbaik yang dapat menjadi corong membangun Prov. Bengkulu dari Jakarta melalui kompetensinya. Juga mengundang Dunia Usaha yang telah berkiprak di Prov. Bengkuu maupun yang dianggap strategis untuk dapat berperan seta investasi di Prov. Bengkulu.

3. Simposium /Diskusi Publik
Tema : Napak Tilas Bahasa dan Sejarah Budaya Kabupaten Kaur
Waktu: 20 Nopember 2017
Tempat : ....
Diskripsi : Diskusi Panel dalam rangka menyongsong seabad Kebangkitan Peradaban Bengkulu sebagai bagian dari Budaya Nusantara akan dikemas dalam format Diskusi Publik yang akan menggelar napak Tilas Kabupaten Kaur sebagai kabupaten Termuda di Provinsi Bengkulu yang siap membangun daerahnya. Disamping itu pro dan kontra ditemukannya situs Kerjaaan Sriwijaya di daerah pdalaman Kabpaten Kaur, membuat berbagai pendapat muncul pakah sebenarnya kerjaan Sriwijaya ini berada di Kabupaten Kaur?.
Jumlah hadirin : 200 0rang
Khalayak Sasaran :
1.        Tour & Travel Agent
2.        Pemerhati sejarah
3.        Pemerhati budaya
4.        Pelaku usaha dan pemerhati pariwisata Indonesia
5.        Kedutaan Inggris
6.        Akdemisi
7.        Mahasiswa jurusan pariwisata dan bahasa
8.        Masyarakat Kaur dan Bengkulu Jabodetbatek
9.        Masyarakat Umum


4. Gebyar Seni Budaya Provinsi Bengkulu
Waktu :
Tempat : Anjungan Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah
Deskripsi : Pagelaran Seni Budaya yang menampilkan kekayaan gerak tari, lagu dan musik, juga busana tradisional dan aneka hasil kerajinan tradisional  se Provinsi Bengkulu yang terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 Kotamadya Bengkulu. Tempat pagelaran dipilih di Anjungan Bengkulu Taman Mini Indonesia Indah agar masyarakat dapat menikmati bersama-sama keluarga besar Provinsi Bengkulu , sehingga tuntunan yang tersurat dan tersirat dari seni budaya Bengkulu ini dapat memperkaya khasanah budaya Indonesia.

5. Puncak Peringatan HUT Prov. Bengkulu
Waktu :
Tempat :
Deskripsi : Merupakan  Agenda puncak acara Peringatan HUT Provinsi Bengkulu  yang akan dimeriahkan dengan Sambutan Gubernur Bengkulu, Penandatanganan Kerjasama dengan Pihak-pihak terkait dan sekaligus malam hiburan ....

VI. RENCANA ANGGARAN PERINGATAN HUT PROV. BENGKULU KE-...

No
KEGUIATAN
PELAKSANAAN
ANGGARAN
1
Kesekretariatan


2





VII. SUSUNAN PANITIA
Penaggung Jawab

Pengarah

Ketua

Wakil Ketua I
Wakil Ketua II






 VIII. SPONSORSHIP
Dalam rangka strategi pencarian dana untuk keperluan ³Pagelaran Seni Kebudayaan Indonesia´, kami selaku panitia membuat kerjasama sponsorship yang dapat berbentuk dana/finansial maupun materi. Bentuk kerjasama sponsorship yang di harapkan terdir


IX. PENUTUP
Kami percaya dukungan semua pihak dapat membuat kegiatan ini lebih bermanfaat khususnya bagi pelestarian kebudayaan di tanah air, dan segala partisipasi, dukungan, serta kerjasama yang terjalin di harapkan agar tujuan dari pelaksanaan ³PERINGATAN HUT PROVINSI BENGKULU YANG KE-.....”´ ini terlaksana dengan baik dan sukses. Untuk perhatian dan kerjasama yang diberikan kepada acara ini, kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Kurang lebihnya kami mohon maaf. 



==========================================================

SIMPOSIUM NAPAK TILAS BAHASA DAN SEJARAH BUDAYA KABUPATEN KAUR

1.        LATAR BELAKANG
Kaur adalah sebuah kabupaten di provinsi BengkuluIndonesia. Terletak sekitar 250 km dari kota Bengkulu, Kaur mempunyai luas sebesar 2.369,05 km² dan dihuni sedikitnya 298.176 jiwa. Mereka mengandalkan hidup pada sektor pertanian, perdagangan, perkebunan, dan perikanan. Kabupaten Kaur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 pada tahun 2003 bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Seluma dan Kabupaten Mukomuko. Kaur sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Bengkulu Selatan.
Kabupaten Kaur terbentuk melalui pemekaran wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan UU nomor 3 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Muko-muko, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu. Kabupaten Kaur merupakan daerah yang kondisi geografisnya berbukit-bukit berada di sepanjang pesisir barat pantai sumatera, kondisi tersebut menyebabkan kurang lancarnya alur distribusi barang dan jasa, dan juga informasi komunikasi. Selain dari kondisi geografis, keadaan infrastruktur yang kurang memadai juga sangat mempengaruhi alur distribusi barang dan jasa serta informasi komunikasi. Dengan kondisi tersebut Kabupaten kaur mengupayakan percepatan pembangunan di segala bidang dalam rangka mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
Kaur sejak tahun 2005 mulai memproduksi fermentasi alami minyak kelapa sawit yang diekspor ke luar negeri, pertanian (swasembada), batubara, pasir besi, batu, dan pasir tambang, karet, cengkeh, lada, kopra, palawija (kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar yang cukup luas), jahe gajah, perikanan laut, perikanan air tawar, Ada berbagai bahasa yang ada di bangsa ini yang penuh keanekaragaman. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi bagi manusia untuk menyampaikan suatu informasi atau membuat suatu percakapan. Bahasa berperan penting dalam  Kehidupan bermasyarakat. Bangsa lndonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki bahasa daerahnya tersendiri. Salah satunya Bahasa daerah Kab.Kaur dimana Bahasa Kab.Kaur memiliki " banyak kekayaan variasi pemakaiannya, baik menyangkut waktu (dialek temporafi,lokasi (dialek geografis), dan penuturnya (dialek sosial).
Kabupaten Kaur terletak di sebelah barat pegunungan Bukit Barisan, termasuk dalam wilayah administrasi Provinsi Bengkulu. Berjarak sekitar 200 km dari ibukota Provinsi Bengkulu, luas wilayah daratan mencapai 2.365 km2 atau 236.500 ha dan memiliki luas kawasan laut 660,59 km2. Secara geografis letak kabupaten Kaur berada pada 10304’8,76” - 103046’50,12” BT dan 4015’8,21” – 4055’27,77” LS. Kabupaten Kaur berada di wilayah paling selatan Provinsi Bengkulu dan berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 tahun 2003 secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan :Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan (sebelah Utara), Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung (Sebelah Timur); Samudera Hindia (Ssebelah Selatan); dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan.
Secara administrasi Kabupaten Kaur terdiri dari 15 kecamatan dan 195 desa/kelurahan, dengan jumlah penduduk tahun 2015 Kabupaten Kaur mencapai 115.805 jiwa terdiri dari 59.875 jiwa laki-laki dan 55.930 jiwa perempuan dengan nilai Sex Ratio sebesar 107. Laju pertambahan Penduduk Kabupaten Kaur pada tahun 2015 sebesar 1,33 persen, dimana penduduk Kabupaten Kaur pada tahun 2015 mencapai 115.805 jiwa.
       Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Kaur. Dari segi kebudayaan kesenian tradisonalnya cukup beragam, baik tarian maupun tembang Meringit nya dari Padang Guci. Semua itu menandakan dahulu kala kabupaten Kaur telah memiliki perdaban tinggi. Dari sisi pariwisata kaur kabupupaten menyimpan berbagai keindahan alam yang berpotensi menjadi kota wisata andalan. Ada banyak tempat wisata di pesisir salah satunya wisata Pantai Laguna yang berada di desa merpas. Pantai linau yang keindahannya dapat dilihat dari pinggir jalan lintas sumatera. Pantai yang sangat bersih ini selalu terlihat indah dengan air jernih bahkan terlihat dasar lautnya seperti rumput laut sehingga air laut di pantai linau terlihat biru kehijauan dan bersih. Masih banyak lagi objek wisata yang ada di kabupaten kaur seperti danau kembar yang meyimpan ribuan pohon pinus tertata, way hawang yang terdapat legenda batu jung dan sipahit lidah, dan wisata lainnya seperti batu akik di muara saung yang wajib dilihat saat berkunjung ke kabupaten kaur. Namun itu semua belum tergali secara maksimal. Masyarakat Indonesia belum mengetahui tentang potensi seni budaya dan wisata alam Kaur ini.
        Dalam rangka peringatan HUT Provinsi Provinsi Bengkulu ke -50 pada tahun ini, maka Persatuan WargaKabupaten Kaur Jabodetabek dengan menggandeng  Universitas Sahid Jakarta, bermaksud mengadakan simposium tentang Bahasa dan Sejarah Budaya Kabupaten Kaur, untuk diperkenalkan dan dipublikasikan kepada Masyarakat Indonesia khususnya dan manca negara umumnya guna meningkatkan minat berwisata ke Kabupaten Kaur. 
II. NAMA KEGIATAN
SIMPOSIUM NAPAK TILAS BAHASA DAN SEJARAH BUDAYA KABUPATEN KAUR
III.  TEMA KEGIATAN
Kebangkitan seni budaya Kabupaten Kaur Sebagai aset pembangunan Provinsi
Bengkulu
IV.   TUJUAN KEGIATAN
1. Menyatukan persepsi tentang sejarah budaya Kabupaten Kaur.
2. Mengenalkan Sejarah budaya Kabupaten kaur kepada masyarakat lua.
V.   MANFAAT KEGIATAN
1.     Munculnya gerakan kemajuan pariwisataa Kuar berbasis budaya lokal.
2.    Bagi Pemerintah KABUPATEN Kaur 
     Kegiatan ini dapat menjadi sarana menghimpun potensi warga kabupaten Kaur perantauan di Jabodetabek untuk berpartisispasi dalam pemberdayaan pembangunan Kaur.
VI.    OUTPUT KEGIATAN
KegiAtan ini diharapkan dapat  Menghasilakan prosiding tentang sejarah budaya Kaur sebagai salah satu sarana publikasi pariwisata kabupaten Kaur.
VII.   WAKTU PELAKSANAAN
Hari             :   Senin
Tanggal         :  13 November 2017
Waktu           :   08.00 – 16.00 WIB.
Tempat         :   Auditorium Gedung B Museum Nasional Indonesia l
                           Jalan Medan Merdeka Barat - Jakarta
VIII.   RANGKAIAN ACARA

No
Waktu
Kegiatan
Keterangan
1
08.00-09.00
Registrasi peserta
2
09.00-09.05
Pembukaan
Oleh MC
3
09.05-09.10
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
3
09.10-09.15
Laporan ketua panitia pelaksana
4
09.15-09.20
Sambutan kepala kantor penghubung provinsi Bengkulu di Jakarta
5
09.20-09.30
Sambutan Bupati Kaur
6
09.30-09.40
Sambutan Dirjen Kebudayaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI
Sekaligus membuka secara resmi simposium
7
09.40-10.00
Keynote SpeechBudaya dan Pariwisata
Anggota DPR RI Komisi X / Ketua Umum PHRI
8
10.00-10.15
Coffee Break
9
10.15-12.00
Sesi 1:
Topik : Dialektika bahasa Kaur dan keunikannya
Pembicara:
 1
     Konsultan/TA bidang GIS/ Pemetaan
2.   
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta
3.   
Dekan Fakultas Ilmu Komputer UI/ Sesepuh PWK
Moderator : 
10
12.00-13.00
ISHOMA
11
13.00-14.30
Sesi II:
Topik : Sejarah Budaya Kaur
Pembicara:
1.   
Peneliti /Penulis buku Sejarah Puyang Sebrani dan Pangeran Cungkai dari Kerajaan  Kaur
2.   
Ketua BMPB
3.    Sejarawan
Moderator:  
12
14.30-16.00
Sesi III.
Topik : Menelusuri jejak kerajaan Sriwijaya di Kabupaten Kaur
Pembicara:
 1.  ( pakar Tari melayu IKJ )
 2. 
 Moderator: 
13
16.00-16.15
Kesimpulan dan Rekomendasi
14
16.15-16.30
Upacara Penutupan :
1.Sambutan Ketua Umum PWK Jabodetabek
2. Pembacaan Doa

No comments: