Tuesday, November 21, 2017

NAPAK TILAS "BUKIT KUMBANG"

NAPAK TILAS "BUKIT KUMBANG"


https://drive.google.com/file/d/12LJ5ABiqqwIY2cN1tkE4Zd3gLFLfZyzK/view




Jill
Situs ini terletak di desa Ulak Bandung kecamatan muara sahung sekitar berjarak 35 km dari kota bintuhan. enjara dalam bahasa Belanda disebut dengan Jill. Jill adalah tempat menghukum para rakyat yang bersalah pada zaman kekuasaan Belanda pada tahun 1839. Pda kekuasaan pemerintahan Dumai, banguna ini masih asli hanya saja sekarang sudah banyak direnovasi seperti dinding, tiang tanpa merubah pola dasar dari bangunan tersebut. Jill ini terdapat dua ruangan, satu runagn buat para laki-laki dan satu rungan buat perempuan. Jil ini hanya tempat tahanan semetara sedangkan sidang senat dalam mengadili para rakyat yang bersalah dilakukan di Bintuhan. Dalam Jill tersebut para tahanan di beri selimut dari kulit hariamau hal ini bermaksud memberikan efek jera kepada rakyat yang bersalah.


Pesangrahan

Pesanggrahan ini masih ada dan dapat dilihat dengan jelas di Desa Ulak Bandung. Pesaggrahan ini pada zaman Belanda Pesanggrahan ini adalah kantor pusat dari Pemerintahan Belanda. Tapi pesanggrahan ini tidak lama di  gunakan oleh para pemerintah belanda pada tahun 1961 yaitu sekitar hanya 6 bulan saja. Banguna ini berukuran 8 x 12 untuk ukuran total, sedangkan ukuran rumah tanpa samping 6 x 12 m. sekarang Pesangrahan ini digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat mengaji pada sore hari. sekarang rungannya hanya terdapat satu ruangan besar sangat berbeda pada zaman belanda dulu dimana menurut juru kunci Pesanggrahan ini terbagi beberapa bilik dan ruangan. 


Rumah Akagani

terlihat secara kasat mata kita hanya dapat menyaksikan 7 anak tangga dan tiang tiang penyangga rumah. sisa banguna ini dikenal dengan rumah Ademan Kapau Ghani, rumah ini menjadi saksi bahwa keresidenan Bengkulu yang pertama warga Kaur yaitu Tuan Ralamat dari desa pulau Panggung Padang guci Kabupaten kaur. lahan kecil berbentuk bedengan ini sekarang sudah diserahkan kepada pemerintah desa. Dulunya bangunan atap rumah Akaghani ini berbentuk Limas dimana bangunan rumahnya banyak terdapat bilik serta dapur.Pada zamannya rumah ini di jadikan tempat peristirahatan/ persinggahan menteri Alamsyah Katu Perwira. Tuan Akaghani berasal dari daerah Padang dan dimakamkan di Bengkulu. Itulah kenapa Muara Sahung sangat terdapat sejarah dan ekayaan alam yang mempunyai sejarah besar. bukit barisan ;erbatasan Palembang dan Kaur merupakan benteng pertahanan sebagai strategi perang.


CERITA  NAPAK TILAS SRIWIJAYA DI BUKIT KUMBANG

Gambaran Bukit Kumbang dari kejauhan
Perjalanan dalam melakukan NAPAK TILAS JEJAK KERAJAAN SRIWIJAYA di Bukit Kumbang sangatlah membuat lelah, menyenangkan dan penuh dengan pengalaman. Bukit Kumbang terdapat di perbatasan antara Palembang dan kabuaten kaur dimana untuk sampai ke tempat bukit Kumbang memerlukan tenaga, dan waktu yang harus benar-benar diperhitungkan dengan baik. Ditemani oleh kepala desa Ulak bandung, kepala desa SP 2 Kecamatan muara Sahung , pemadu 2 orang, dan tim lainnya yang berjumlah 7 orang berangkat dari

 Sebelum menuju lokasi Bukit Kumbang para penjelajah alam meminta izin dan meminta petujuk kepada juru kunci Bukit Kumbang yaitu bapak Arsuan Ali.



Tugu perbatasan kecamatan Muara Sahung dengan Provinsi palembang yang masih menjadi perdebatan. Disilah para Tim memarkirkan mobil dan selanjutnya menuju Bukit kumbang.


 untuk menuju lokasi ke Bukit Kumbang harus extra sabar, kuat dan jeli kerena tim harus menebang bebrapa pohon, bambu dan membabat ilalalang yang sudah setinggi orang dewasa serta membuat jalan utuk menuju ke lokasi

 gambaran Bukit kumbang dari Kejauhan tampak jelas dengan ketinggian kurang lebih 100 meter dari jalan tim lalui.

 ishoma sebelum lanjut untuk menyeberang air luas.

Bukti salah satu jejak kerajaan Sriwijaya dimuara Sahung yang di temukan pada tahun 2013 oleh peneliti dari Negara Australia. Makam tersebut berada di pinggir sungai Luas. Ini bukti kuat bahwa ada kehidupan yang besar pada kawasan Bukit Kumbang tersebut.pada gambar terlihat para tim napak tilas sdang melakukan doa dan salah satu guru supranatural mencoba berkumunikasi secara bathin dengan pemilik kuburan tersebut.


didekat amakm terdapat sang kcil yang disiapkan oleh masyarakat setiap khusus buat para peziarah yang datang ke makam tersebut. hanya saja karena anguna bsesifat semi permanen sehingga sekarang kondisinya sudah tidak dapat digunakan lagi.


 gambaran kondisi alam di lembah Bukit Kumbang diaman semuanya hutan belantara karena tempat ini cukup jarang dilauli oleh masyarakat ataupun dikunjungi oleh para peneliti lainnya. dimana kondisi hutan sangat baik dan subur, lumut bisa hidup di batang pohon dengan baik serta terdapat banyak pacet daun yang menempel di tumbuhan sepanjang perjaanan napak tilas, hal ini menunjukan ekosistem tumbuhan serta mahluk hidup yang ada di sana masih terjaga dengan baik. 

Tim napak Tilas sdang istirahat dan menikmat alam di  air terjun lembah Bukit kumbang.

gambar bebatuan di pinggir air terjun dimana menurut masyarakat disinilah masyarakat pada zaman dulu melaukan aktivitas mencuci pakaian dan mandi.

Goa lembah bukit Kumbang dimana menurut para peneliti terdapat sisa kehidupan manusia di dalam goa tersebut. Hanya saja tim napak tilas tidak bisa mendekati goa tersebut karena kondisi cuara, struktur tanah dan perlengkapan keselamatan yang sangat minim.

Macam macam artefak yang dikoleksi oleh nara sumber  yang diperoleh dari lokasi Bukit Kumbang. Artefak ini bermacam-macam bentuk dan ukiran dimana nama dan fungsinya belum bisa diterjemahkan oleh juru kunci.



 



No comments: