NAPAK TILAS "BUKIT KUMBANG"
https://drive.google.com/file/d/12LJ5ABiqqwIY2cN1tkE4Zd3gLFLfZyzK/view
Jill
Situs ini terletak di desa Ulak Bandung
kecamatan muara sahung sekitar berjarak 35 km dari kota bintuhan. enjara dalam
bahasa Belanda disebut dengan Jill. Jill adalah tempat menghukum para rakyat
yang bersalah pada zaman kekuasaan Belanda pada tahun 1839. Pda kekuasaan
pemerintahan Dumai, banguna ini masih asli hanya saja sekarang sudah banyak
direnovasi seperti dinding, tiang tanpa merubah pola dasar dari bangunan
tersebut. Jill ini terdapat dua ruangan, satu runagn buat para laki-laki dan satu
rungan buat perempuan. Jil ini hanya tempat tahanan semetara sedangkan sidang
senat dalam mengadili para rakyat yang bersalah dilakukan di Bintuhan. Dalam
Jill tersebut para tahanan di beri selimut dari kulit hariamau hal ini
bermaksud memberikan efek jera kepada rakyat yang bersalah.
Pesangrahan
Pesanggrahan ini masih ada dan dapat dilihat
dengan jelas di Desa Ulak Bandung. Pesaggrahan ini pada zaman Belanda
Pesanggrahan ini adalah kantor pusat dari Pemerintahan Belanda. Tapi
pesanggrahan ini tidak lama di gunakan
oleh para pemerintah belanda pada tahun 1961 yaitu sekitar hanya 6 bulan saja.
Banguna ini berukuran 8 x 12 untuk ukuran total, sedangkan ukuran rumah tanpa
samping 6 x 12 m. sekarang Pesangrahan ini digunakan oleh masyarakat sekitar
sebagai tempat mengaji pada sore hari. sekarang rungannya hanya terdapat satu
ruangan besar sangat berbeda pada zaman belanda dulu dimana menurut juru kunci
Pesanggrahan ini terbagi beberapa bilik dan ruangan.
Rumah Akagani
terlihat secara kasat mata kita hanya dapat
menyaksikan 7 anak tangga dan tiang tiang penyangga rumah. sisa banguna ini
dikenal dengan rumah Ademan Kapau Ghani, rumah ini menjadi saksi bahwa
keresidenan Bengkulu yang pertama warga Kaur yaitu Tuan Ralamat dari desa pulau
Panggung Padang guci Kabupaten kaur. lahan kecil berbentuk bedengan ini
sekarang sudah diserahkan kepada pemerintah desa. Dulunya bangunan atap rumah
Akaghani ini berbentuk Limas dimana bangunan rumahnya banyak terdapat bilik
serta dapur.Pada zamannya rumah ini di jadikan tempat peristirahatan/
persinggahan menteri Alamsyah Katu Perwira. Tuan Akaghani berasal dari daerah
Padang dan dimakamkan di Bengkulu. Itulah kenapa Muara Sahung sangat terdapat
sejarah dan ekayaan alam yang mempunyai sejarah besar. bukit barisan ;erbatasan
Palembang dan Kaur merupakan benteng pertahanan sebagai strategi perang.
CERITA
NAPAK TILAS SRIWIJAYA DI BUKIT KUMBANG
Gambaran Bukit Kumbang dari kejauhan
Perjalanan dalam melakukan NAPAK TILAS JEJAK
KERAJAAN SRIWIJAYA di Bukit Kumbang sangatlah membuat lelah, menyenangkan dan
penuh dengan pengalaman. Bukit Kumbang terdapat di perbatasan antara Palembang
dan kabuaten kaur dimana untuk sampai ke tempat bukit Kumbang memerlukan
tenaga, dan waktu yang harus benar-benar diperhitungkan dengan baik. Ditemani
oleh kepala desa Ulak bandung, kepala desa SP 2 Kecamatan muara Sahung , pemadu
2 orang, dan tim lainnya yang berjumlah 7 orang berangkat dari
Sebelum menuju lokasi Bukit Kumbang para penjelajah alam meminta izin dan meminta petujuk kepada juru kunci Bukit Kumbang yaitu bapak Arsuan Ali.
Tugu perbatasan kecamatan Muara Sahung dengan Provinsi palembang yang masih menjadi perdebatan. Disilah para Tim memarkirkan mobil dan selanjutnya menuju Bukit kumbang.
untuk menuju lokasi ke Bukit Kumbang harus extra sabar, kuat dan jeli kerena tim harus menebang bebrapa pohon, bambu dan membabat ilalalang yang sudah setinggi orang dewasa serta membuat jalan utuk menuju ke lokasi
gambaran Bukit kumbang dari Kejauhan tampak jelas dengan ketinggian kurang lebih 100 meter dari jalan tim lalui.
ishoma sebelum lanjut untuk menyeberang air luas.
Bukti
salah satu jejak kerajaan Sriwijaya dimuara Sahung yang di temukan pada tahun
2013 oleh peneliti dari Negara Australia. Makam tersebut berada di pinggir
sungai Luas. Ini bukti kuat bahwa ada kehidupan yang besar pada kawasan Bukit
Kumbang tersebut.pada gambar terlihat para tim napak tilas sdang melakukan doa
dan salah satu guru supranatural mencoba berkumunikasi secara bathin dengan
pemilik kuburan tersebut.
didekat amakm terdapat sang kcil yang
disiapkan oleh masyarakat setiap khusus buat para peziarah yang datang ke makam
tersebut. hanya saja karena anguna bsesifat semi permanen sehingga sekarang
kondisinya sudah tidak dapat digunakan lagi.
gambaran kondisi alam di lembah Bukit Kumbang diaman semuanya hutan belantara karena tempat ini cukup jarang dilauli oleh masyarakat ataupun dikunjungi oleh para peneliti lainnya. dimana kondisi hutan sangat baik dan subur, lumut bisa hidup di batang pohon dengan baik serta terdapat banyak pacet daun yang menempel di tumbuhan sepanjang perjaanan napak tilas, hal ini menunjukan ekosistem tumbuhan serta mahluk hidup yang ada di sana masih terjaga dengan baik.
Tim napak Tilas sdang istirahat dan menikmat alam di air terjun lembah Bukit kumbang.
gambar bebatuan di pinggir air terjun dimana menurut masyarakat disinilah masyarakat pada zaman dulu melaukan aktivitas mencuci pakaian dan mandi.
Goa lembah bukit Kumbang dimana menurut para
peneliti terdapat sisa kehidupan manusia di dalam goa tersebut. Hanya saja tim
napak tilas tidak bisa mendekati goa tersebut karena kondisi cuara, struktur
tanah dan perlengkapan keselamatan yang sangat minim.
Macam macam artefak yang dikoleksi oleh nara
sumber yang diperoleh dari lokasi Bukit
Kumbang. Artefak ini bermacam-macam bentuk dan ukiran dimana nama dan fungsinya
belum bisa diterjemahkan oleh juru kunci.
No comments:
Post a Comment